 |
| Warga Kemutren Tolak Dump Truk Lewat |
BGC - Hot News Minggu, 12 Juli 2015 adalah tentang Warga Kemutren Tolak Dump Truk Lewat, simak berita selengkapnya berikut ini:
Warga sekitar PT Gresik Jasatama (GJT), Jl RE Martadinata, Kelurahan Kemuteran, Gresik, menolak adanya dump truk melintas. Warga menolak lantaran debu berterbangan dan mengotori lingkungan sekitar, Minggu (12 Juli 2015).
Warga langsung menghentikan truk pengangkut batubara dan melintang di tengah jalan. Warga langsung menempelkan spanduk tentang tuntutan untuk menghentikan aktivitas di PT GJT.
Selama ini, PT GJT digunakan untuk bongkar batu bara dan kayu gelondongan. Warga nekat menutup jalan sebab diduga PT GJT tidak menepati janji yang telah dibuat dengan warga. Janji tersebut sudah dibuat di notaris oleh GJT dan warga sekitar PT GJT yang diwakili Lembaga Masyarakat Gresik Peduli Kemanusiaan (MGPK) pada 23 Oktober 2014.
Dalam kesepakatan itu diantaranya yaitu dalam bongkar batu bara dari tongkang tetap menggunakan crane dan memperhatikan arah angin, untuk mengurangi dampak timbulnya debu sehingga diperlukan peningkatan dinding hopper, memerintahkan para operator dalam hal menuangkan batu bara ke hopper lebih berhati-hati di dalam mulut hopper.
Sampai sekarang masih proses mediasi dengan pihak manajemen PT GJT dengan pengamanan ketat dari Polisi dan TNI.
Sumber: Surabaya.tribunnews (Sugiyono)
Editor: Tim Redaksi
Warga sekitar PT Gresik Jasatama (GJT), Jl RE Martadinata, Kelurahan Kemuteran, Gresik, menolak adanya dump truk melintas. Warga menolak lantaran debu berterbangan dan mengotori lingkungan sekitar, Minggu (12 Juli 2015).
Warga langsung menghentikan truk pengangkut batubara dan melintang di tengah jalan. Warga langsung menempelkan spanduk tentang tuntutan untuk menghentikan aktivitas di PT GJT.
Selama ini, PT GJT digunakan untuk bongkar batu bara dan kayu gelondongan. Warga nekat menutup jalan sebab diduga PT GJT tidak menepati janji yang telah dibuat dengan warga. Janji tersebut sudah dibuat di notaris oleh GJT dan warga sekitar PT GJT yang diwakili Lembaga Masyarakat Gresik Peduli Kemanusiaan (MGPK) pada 23 Oktober 2014.
Dalam kesepakatan itu diantaranya yaitu dalam bongkar batu bara dari tongkang tetap menggunakan crane dan memperhatikan arah angin, untuk mengurangi dampak timbulnya debu sehingga diperlukan peningkatan dinding hopper, memerintahkan para operator dalam hal menuangkan batu bara ke hopper lebih berhati-hati di dalam mulut hopper.
"Warga sekarang juga minta tutup dan relokasi PT GJT. Sekarang juga dilakukan penyiraman jalan," teriak warga dalam orasinya.
Sampai sekarang masih proses mediasi dengan pihak manajemen PT GJT dengan pengamanan ketat dari Polisi dan TNI.
Editor: Tim Redaksi
